artifisial intelejen
Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI) merupakan
salah satu bagian ilmu komputer yang mempelajari tentang bagaimana
cara membuat agar komputer dapat melakukan pekerjaan seperti yang
dilakukan oleh manusia. Pada awal diciptakannya, komputer hanya
difungsikan sebagai alat hitung saja. Namun seiring dengan
perkembangan jaman, maka peran komputer semakin mendominasi kehidupan
umat manusia. Komputer tidak lagi hanya digunakan sebagai alat
hitung, lebih dari itu, komputer diharapkan untuk dapat diberdayakan
untuk mengerjakan segala sesuatu yang bisa dikerjakan oleh manusia.
Manusia bisa menjadi pandai dalam menyelesaikan segala permasalahan
di dunia ini karena manusia mempunyai pengetahuan dan pengalaman.
Pengetahuan diperoleh dari belajar. Semakin banyak bekal pengetahuan
yang dimiliki oleh seseorang tentu saja diharapkan akan lebih mampu
dalam menyelesaikan permasalahan. Namun bekal pengetahuan saja tidak
cukup, manusia juga diberi akal untuk melakukan penalaran, mengambil
kesimpulan berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang mereka miliki.
Tanpa memiliki kemampuan menalar yang baik, manusia dengan segudang
pengalaman dan pengetahuan tidak akan dapat menyelesaikan masalah
dengan baik. Demikian pula, dengan kemampuan menalar yang sangat
baik, namun tanpa bekal pengetahuan dan pengalaman yang memadai,
manusia juga tidak akan bisa menyelesaikan masalah dengan baik.
Agar komputer bisa bertindak seperti dan sebaik manusia, maka
komputer juga harus diberi bekal pengetahuan dan mempunyai kemampuan
untuk menalar. Untuk itu pada artificial intelligence, akan
mencoba untuk memberikan beberapa metode untuk membekali komputer
dengan kedua komponen tersebut agar komputer bisa menjadi mesin yang
pintar.
Pengertian
kecerdasan buatan dapat dipandang dari berbagai sudut pandang, antara
lain:
- Sudut pandang kecerdasan.
Kecerdasan buatan akan membuat mesin menjadi ‘cerdas’ (mampu
berbuat seperti apa yang dilakukan oleh manusia).
- Sudut pandang penelitian.
Kecerdasan buatan adalah suatu studi bagaimana membuat agar komputer
dapat melakukan sesuatu sebaik yang dikerjakan oleh manusia.
- Sudut pandang bisnis.
Kecerdasan buatan adalah kumpulan peralatan yang sangat powerful dan
metodologis dalam menyelesaikan masalah-masalah bisnis.
- Sudut pandang pemograman.
Kecerdasan buatan meliputi studi tentang pemograman simbolik,
penyelesaian masalah (problem solving) dan pencarian
(searching).
Untuk
menciptakan aplikasi kecerdasan buatan ada 2 bagian utama yang sangat
dibutuhkan, yaitu:
- Basis Pengetahuan (Knowledge Base), berisi fakta-fakta, teori, pemikiran dan hubungan antara satu dengan yang lainnya.
- Motor Inferensi (Inference Engine), yaitu kemampuan menarik kesimpulan berdasarkan pengalaman.
Gambar 2.1
Penerapan konsep AI di dalam komputer
2.2 Sejarah
Artificial Intelligence (AI)
AI atau
kecerdasan buatan termasuk bidang ilmu yang relatif muda. Pada tahun
1950-an para ilmuan dan peneliti mulai memikirkan bagaimana caranya
agar mesin dapat melakukan pekerjaannya seperti yang bisa dikerjakan
oleh manusia. Alan Turing, seorang matematikawan dari Inggris pertama
kali mengusulkan adanya tes untuk melihat bisa tidaknya sebuah mesin
dikatakan cerdas. Hasil tes tersebut kemudian dikenal dengan Turing
Test, dimana si mesin tersebut menyamar seolah-oleh sebagai seseorang
di dalam suatu permainan yang mampu memberikan respon terhadap
serangkaian pertanyaan yang diajukan. Turing beranggapan bahwa, jika
mesin dapat membuat seseorang percaya bahwa dirinya mampu
berkomunikasi dengan orang lain, maka dapat dikatakan bahwa mesin
tersebut cerdas, seperti layaknya manusia.
Kecerdasan
buatan itu sendiri dimunculkan oleh seorang profesor dari
Massachusetts Institute of Technology yang bernama John McCarthy pada
tahun 1956 pada Darmouth Conference yang dihadiri oleh para peneliti
AI. Pada konferensi tersebut juga didefinisikan tujuan utama dari
kecerdasan buatan, yaitu mengetahui dan memodelkan proses-proses
berpikir manusia dan mendesain mesin agar dapat menirukan kelakuan
mesin tersebut.
Beberapa
program AI yang mulai dibuat pada tahun 1956-1966, antara lain:
- Logic Theorist, diperkenalkan pada Dartmouth Conference, program ini dapat membuktikan teorema-teorema matematika.
- Sad Sam, diprogram oleh Robert K. Lindsay (1960). Program ini dapat mengetahui kalimat-kalimat sederhana yang ditulis dalam bahasa Inggris dan mampu memberikan jawaban dari fakta-fakta yang didengar dalam sebuah percakapan.
- ELIZA, diprogram oleh Joseph Weizenbaum (1967). Program ini mampu melakukan terapi terhadap pasien dengan memberikan beberapa pertanyaan dan jawaban.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar