Ø
Linier Variable Differential
Transformer (LVDT)
Sensor
Linear Variable Differential Transformers (LVDT) adalah suatu sensor yang
bekerja berdasarkan prinsip trafo diferensial dengan gandengan variabel antara
gandengan variable antara kumparan primer dan kumparan sekunder. Prinsip ini
pertama kali dikemukakan oleh Schaevits pada tahun 1940-an. Pada masa sekarang
sensor LVDT telah secara luas diunakan. Pada aplikasinya LVDT dapat digunakan
sebagai sensor jarak, sensor sudut, dan sensor mekanik lainnya.Untuk kali ini
sensor ini diaplikasikan sebagai sensor jarak. Suatu LVDT pada dasarnya terdiri
dari sebuah kumparan primer, dua buah kumparan sekunder, dan inti dari bahan
feromagnetik. Kumparan-kumparan tersebut dililitkan pada suatu selongsong, sedangkan
inti besi ditempatkan didalam rongga selongsong tersebut. Selongsong ini
terbuat dari bahan non-magnetik. Kumparan primer dililitkan ditengah
selongsong, sedangkan kedua kumparan sekunder dililitkan disetiap sisi kumparan
primer. Kedua kumparan sekunder ini dihubungkan seri secara berlawanan dengan
jumlah lilitan yang sama.
Cara Kerja
–
memanfaatkan perubahan induksi magnit dari kumparan primer ke dua kumparan sekunder
– dalam keadaan setimbang, inti magnet
terletak ditengah dan kedua kumparan sekunder menerima fluks yang sama
– dalam keadaan tidak setimbang, fluks pada
satu kumparan naik dan yang lainnya
turun
–
tegangan yang dihasilkan pada sekunder sebading dengan perubahan posisi
inti magnetic
–
hubungan linier bila inti masih disekitar posisi kesetimbangan
Skema LVDT
Gambar 3.6. LVDT sebagai sensor posisi: (a) konstruksi
LVDT, (b) Rangakaian listrik, (c)
rangkaia uji LVDT, (d) Karakteristik
LVDT
– rangkaian detektor sensitif fasa pembaca
perpindahan dengan LVDT
KESIMPULAN
1.
LVDT adalah suatu sensor yang bekerja berdasarkan prinsip trafo diferensial
dengan gandengan variabel antara kumparan primer dan kumparan sekunder.
2.
LVDT dapat digunakan sebagai sensor jarak dan sensor mekanik lainnya.
3.
Sebelum menggunakan LVDT kita harus mengetahui daerah linier LVDT tersebut pada
tegangan eksitasi tertentu dan frekuensi tertentu.
4.
Perubahan tegangan eksitasi akan menghasilkan tegangan yang berbeda untuk tiap
pergeseran jarak, tetapi tegangan eksitasi yang lebih besar akan menghasilkan
sensitivitas yang tinggi.
5.
Perubahan frekuensi akan merubah koefisien dari daerah linieritas sensor,
tetapi daerah kerjanya tetap sama.
Gambar 3.7. Rangkain uji elektronik LVDT
Ø
Strain gauge (SG)
Strain gage adalah komponen
elektronika yang
dipakai untuk mengukur tekanan (deformasi atau strain) pada alat ini.Strain
gage mengukur gaya luar(tekanan) yang terhubung dengan kawat. Strain
gauge dapat dijadikan sebagai sensor posisi. SG dalam operasinya memanfaatkan
perubahan resistansi sehingganya dapat digunakan untuk mengukur perpindahan
yang sangat kecil akibat pembengkokan (tensile
stress) atau peregangan (tensile strain). Definisi elastisitas (ε) strain gauge adalah perbandingan
perubahan panjang (ΔL) terhadap
panjang semula (L) yaitu:
atau perbandingan perubahan resistansi (ΔR) terhadap resistansi semula (R) sama dengan faktor gage (Gf)
dikali elastisitas starin gage (ε) :
Secara
konstruksi SG terbuat dari bahan metal tipis (foil) yang diletakkan diatas
kertas. Untuk proses pendeteksian SG ditempelkan dengan benda uji dengan dua
cara yaitu:
1. Arah
perapatan/peregangan dibuat sepanjang mungkin (axial)
2. Arah
tegak lurus perapatan/peregangan dibuat sependek mungkin (lateral)
Gambar 3.1. Bentuk phisik strain gauge
Faktor gauge (Gf)
merupakan tingkat elastisitas bahan metal dari SG.
• metal incompressible Gf = 2
• piezoresistif Gf =30
• piezoresistif sensor digunakan
pada IC sensor tekanan
Untuk melakukan sensor pada benda uji maka rangkaian
dan penempatan SG adalah
• disusun dalam rangkaian jembatan
• dua strain gauge digunakan berdekatan,
satu untuk peregangan/perapatan , satu untuk
kompensasi temperatur pada posisi yang tidak terpengaruh peregangan/
perapatan
• respons frekuensi ditentukan masa tempat
strain gauge ditempatkan
Gambar 3.2. Pemasangan strain gauge: (a) rangkaian jembatan
(b) gage1 dan gage 2 posisi 90
(c) gage 1 dan gage 2 posisi sejajar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar