Macam Macam Sensor Suhu / Temperatur / Thermal
Cilacap_United / at 3:19 PM /
Ada 4 jenis utama dari sensor suhu
yaitu Thermocouple, RTD, Thermistor, Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC).
Dari ke-4 jenis sensor suhu ini memiliki spesifikasi dan fungsi yang
berbeda-beda dan juga mempunyai dan kelebihan masing-masing, mari kita
bahas satu persatu.
Thermocouple
Pada
intinya Thermocouple terdiri dari sepasang transduser panas dan dingin
yang disambungkan dan dilebur bersama, dimana terdapat perbedaan yang
timbul antara sambungan tersebut dengan sambungan referensi yang
berfungsi sebagai pembanding. Tipenya terdiri dari berbagai macam,
antara lain : Tipe B, R, S, K, E, J, T yang disesuaikan dengan kebutuhan
dunia industri. Disamping itu material protection tubenya pun tersedia
dalam berbagai ukuran dan jenis material dari SUS 304, SUS 316, SUS 310,
Sandvik P4, Inconel 600, Inconel 800, Titanium, UMCO 50, Alsint 99.7%,
Pythagoras, Silicon Nitride, dan Silicon Carbide. Sedangkan untuk kabel
dari thermocouple ke transmitter umumnya dibuat 1 pair cable (2 kabel).
- Adapun beberapa kelebihan yang dimiliki oleh Thermocouple, antara lain :
- Spesifikasi lebih beragam
- Biaya rendah (low cost), dan Kisaran temperatur luas sehingga dapat disesuaikan sampai temperature tinggi.
- Waktu respon cepat
- Sedangkan kekurangannya terdiri dari :
- Sensitivitasnya rendah
- Membutuhkan suhu referensi
- Nonlinearity
- Terbatasnya akurasi sistem kesalahan kurang dari 1º C yang sulit dicapai.
Resistance Temperature Detector
Resistance Temperature Detector
(RTD) atau dikenal dengan Detektor Temperatur Tahanan adalah sebuah alat
yang digunakan untuk menentukan nilai atau besaran suatu
temperatur/suhu dengan menggunakan elemen sensitif dari kawat platina,
tembaga, atau nikel murni, yang memberikan nilai tahanan yang terbatas
untuk masing-masing temperatur di dalam kisaran suhunya. Semakin panas
benda tersebut, semakin besar atau semakin tinggi nilai tahanan
listriknya, begitu juga sebaliknya. PT100 merupakan tipe RTD yang paling
populer yang digunakan di industri.
Resistance
Temperature Detector merupakan sensor pasif, karena sensor ini
membutuhkan energi dari luar. Elemen yang umum digunakan pada tahanan
resistansi adalah kawat nikel, tembaga, dan platina murni yang dipasang
dalam sebuah tabung guna untuk memproteksi terhadap kerusakan mekanis.
Resistance Temperature Detector (PT100) digunakan pada kisaran suhu -200
0C sampai dengan 650 0C.
Prinsip
dasar RTD adalah jika pada tahanan listrik dari logam yang bervariasi
sebanding dengan suhu. Kesebandingan variasi ini adalah presisi dengan
tingkat konsisten/kestabilan yang tinggi pada pendeteksian tahanan.
Platina adalah bahan yang sering digunakan karena memiliki tahanan suhu,
kelinearan, stabilitas dan reproduksibilitas
Thermistor
Thermistor adalah
salah satu jenis sensor suhu yang mempunyai koefisien temperatur
yang sangat tinggi. Fungsi utama dari komponen ini dalam suatu rangkaian
elektronik adalah untuk mengubah nilai resistansi karena adanya
perubahan temperatur dalam rangkaian tersebut. Karakteristik yang
demikian ini memungkinkan kita untuk dapat mengatasi beberapa masalah
yang sederhana, seperti misalnya yang berkaitan dengan sensor
temperatur, kompensasi temperatur, atau masalah sistem pengaturan yang
lain.
Thermistor ini
dibedakan dalam tiga jenis, yaitu thermistor yang mempunyai koefisien
temperatur negatifyang biasa disingkat NTC (Negative Temperature
Coefficient), thermistor yang mempunyai koefisien temperatur positif
yang biasa disingkat PTC (Positive Temperature Coefficient), dan
thermistor yang mempunyai tahanan temperature kritis yang biasa
disingkat CTR (Critical Temperature Resistance).
Ketiga
jenis thermistor ini masing-masing mempunyai kegunaan yang
berbeda, karena karakteristik dari ketiga jenis termistor tersebut
berbeda antara yang satu dengan yang lain. Akan tetapi, pada umumnya,
bila kita menyebut kata termistor, maka termistor yang dimaksud adalah
termistor NTC.
- NTC (Negative Temperature Coefficient)
NTC adalah resistor
yang mempunyai koefisien temperatur negatif yang sangat tinggi.
Thermistor jenis ini dibuat dari oksida logam yang terdapat dalam
golongan transisi. Oksida-oksida ini sebenarnya mempunyai resistansi
yang tinggi, tetapi dapat diubah menjadi bahan semikonduktor yaitu
dengan menambahkan beberapa ion lain (sebagai doping) yang mempunyai
valensi yang berbeda. Sedangkan perubahan resistansinya karena pengaruh
perubahan temperatur diberikan dalam bentuk kurva resistansi sebagai
fungsi temperatur.
- PTC (Positive Temperature Coefficient)
PTC merupakan resistor
dengan koefisien temperatur positif yang sangat tinggi. Dalam beberapa
hal, thermistor PTC berbeda dengan termistor NTC antara lain seperti
yang dijelaskan berikut
ini:
- Koefisien temperatur dari thermistor PTC benilai positif hanya dalam interval temperatur tertentu, sehingga di luar interval tersebul, koefisien temperaturnya bisa bernilai nol atau negatif.
- Pada umumnya, harga mutlak dari koefisien temperalur dari thermistor PTC jauh lebih besar dari pada thermistor NTC.
- CTR (Critical Temperature Resistance)
Thermislor CTR dibuat dari V2O3
yang dipanaskan dengan serbuk oksida Ba atau oksida Si dan sebagainya,
yang hasilnya dalam bentuk kaca. Thermistor jenis ini merupakan resistor
yang mempunyai koefisien temperatur negatif yang sangat tinggi.
Penurunan resistansi yang drastis karena adanya pengaruh suhu
tersebut
terjadi pada transisi logam-semikonduktor dan berubah-ubah
tergantung (sebagai fungsi) dari konsentrasi dopant, yaitu oksida logam,
seperti Ge, Ni, W, atau M.
IC Sensor
IC Sensor adalah sensor
suhu dengan rangkaian terpadu yang menggunakan chipsilikon untuk
kelemahan penginderanya. Mempunyai konfigurasi output tegangan dan arus
yang sangat linear. Ada beberapa jenis IC yang sering digunakan sebagai
sensor suhu seperti LM135, LM235, LM335. Ketiga jenis IC ini memilki
karakter yang berbeda-beda dan penggunaannya disesuaikan dengan
kebutuhan kita.
Perbandingan 4 Jenis Sensor Suhu |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar